Penjelasan Singkat Universitas Muhammadiyah Surakarta
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan satu dari 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan satu di antara 1.890 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia.
UMS terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Amal usaha bidang pendidikan ini bertekad mewujudkan kampus sebagai “Wacana Keilmuan dan Keislaman”, yakni kampus yang mampu menumbuhkan budaya Islami yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai keislaman.
Logo Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sejarah Universitas Muhammadiyah Surakarta
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah lembaga pendidikan tinggi di bawah organisasi Muhammadiyah. UMS berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0330/O/1981 tanggal 24 Oktober 1981 sebagai perubahan bentuk dari IKIP Muhammadiyah Surakarta.
Sebelum menjadi UMS, secara kelembagaan UMS berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta cabang Surakarta yang didirikan pada tahun 1957. Para perintisnya antara lain Sudalmiyah Suhud Rais, Radjab Bulan Hadipurnomo, Muhammad Syafa’at Habib, Sulastri Gito Atmodjo, dan KH Syahlan Rosyidi.
Pada tanggal 18 September 1958, lembaga tersebut diresmikan oleh Wali Kota Surakarta M. Saleh Werdisastro. Pada saat diresmikan, perguruan tinggi ini baru memiliki 51 mahasiswa, 6 orang karyawan dan 7 orang dosen.
Asset tersebut modal awal berdirinya FKIP Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Overste Sudiarto Nomor 60 Surakarta. SeDekan (Rektor saat itu) adalah Prof. Drs. Abdullah Sigit, guru besar Universitas Gadjah Mada dan sekretarisnya Drs. M. Syafa’at Habib.
Adapun jurusan yang dibuka adalah pendidkan umum, ekonomi umum, dan pendidikan agama Islam di tingkat sarjana muda dengan status terdaftar. Pada tahun 1963, jurusan-jurusan tersebut mendapatkan status disamakan (mendapatkan penghargaan sama dengan ijazah perguruan tinggi negeri yang setaraf untuk tingkat Sarjana Muda).
Pada tahun 1965, FKIP Muhammadiyah Cabang Surakarta mendapatkan izin untuk berdiri sendiri dan menjadi dua lembaga Pendidikan Tinggi, yaitu Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Surakarta, di bawah koordinasi Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dan Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) di bawah koordinasi Departemen Agama.
IKIP Muhammadiyah Surakarta berdiri dengan jurusan-jurusan Pendidikan Umum (PU), Ekonomi Umum (EU), sedangkan IAIM dengan jurusan Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam dan Jurusan Ushuluddin/Perbandingan Agama
Pada 1967, IKIP Muhammadiyah Surakarta menambah satu jurusan yaitu Civic Hukum (CH) dengan status terdaftar dan mendapatkan izin sebagai induk perguruan tinggi Muhammadiyah se-Jawa Tengah yang terdiri dari IKIP Muhammadiyah Klaten, Magelang, Kudus, Purwokerto, Kebumen, Wates, Temanggung, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Banjarnegara, Prambanan, Purbalingga, Wonosari, dan Sragen.
Setelah berkembang, cabang-cabang tersebut akhirnya berdiri sendiri menjadi perguruan tinggi yang mandiri seperti IKIP Muhammadiyah Purwokerto, IKIP Muhammadiyah Purworejo dan IKIP Muhammadiyah Magelang.
Pada 1979, Drs. H. Mohamad Djazman, rektor IKIP Muhammadiyah Surakarta saat itu, memprakarsai berdirinya Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggabungkan IKIP Muhammadiyah Surakarta dan IAIM Surakarta. Pada tahun 1993, Prof. Abdul Malik Fadjar menjadi Rektor UMS sampai dengan 1996.
Pada tahun 1996 sampai 2004 Prof. Dochak Latif menjadi rektor UMS dan melanjutkan program Prof Malik Fadjar dengan mengembankang program-program studi baru seperti program pasca sarjana dan program studi kedokteran.
Pada 2005 Prof. Bambang Setiaji melanjutkan menjadi rektor UMS. Semakin banyak program studi yang dibuka hingga 52 program studi. Kerja sama gelar ganda (double degree) dilakukan dengan 5 negara, Britania Raya, Australia, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Manajemen dibenahi dengan mendirikan dana pensiun, dana abadi, dan perbaikan manajemen keuangan.
Sejalan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat, beberapa fakultas dikembangkan dengan membuka jurusan baru seperti Fakultas Ekonomi dengan jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Arsitektur, Elektro, Teknik Kimia, dan Teknik Industri.
Pada tahun 1993/1994 UMS membuka program Pendidikan Ahli Madya Kesehatan (D3) dengan Jurusan Keperawatan, Fisioterapi, Gizi, dan Kesehatan Lingkungan. Tahun 1995/1996 membuka Program Pasca Sarjana dengan program Magister Studi Islam (MSI).
Selanjutnya pada tahun 1999 membuka Fakultas Farmasi dan Magister Manajemen (MM) serta tahun 2001 membuka Magister Ilmu Hukum, Teknik Sipil, dan Manajemen Pendidikan. Pada tahun 2003/2004 dibuka program S1 dan D4 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, dengan jurusan Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, Fisioterapi, dan menyusul dibuka program studi Pendidikan Dokter tahun akademik 2004/2005.
Pada perkembangannya empat program studi terakhir ini diintegrasikan dengan program D-3 Kesehatan dengan nama Fakultas Ilmu Kedokteran. Pada 2005, UMS mendapat izin untuk membuka program Magister Psikologi dan disusul program Magister Pengkajian Bahasa pada 2006. Pada 2006, FKIP membuka jurusan baru program D2 Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK).
Pada tahun 2006 juga dibuka Fakultas Komunikasi dan Informatika dengan satu jurusan yaitu Ilmu Komunikasi, disusul dibukanya jurusan Teknik Informatika (Perangkat Lunak) pada tahun 2007. Pada tahun 2007 FKIP juga membuka jurusan baru, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Tahun 2007 juga ditandai dengan langkah UMS menuju universitas kelas dunia yaitu dengan dibukanya program Internasional kerjasama UMS dengan Kingston University di Inggris untuk program studi automotive engineering dan kerjasama UMS dengan Universiti Kebangsaan Malaysia untuk program studi Business Administration dan Medical Law.
Sampai saat ini, UMS mengelola 42 program studi dan 2 program internasional. Di samping itu, UMS juga menyelenggarakan pendidikan profesi, seperti profesi Apoteker, Psikologi, Advokat, Ners, dan Guru. Landasan untuk menuju universitas kelas dunia semakin kuat dengan masuknya UMS dalam kelompok 50 Promising Indonesian Universities.
Jurusan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Program Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta terdiri dari 12 Fakultas, antara lain:
- Fakultas Kedokteran (FK)
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK)
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
- Fakultas Teknik (FT)
- Fakultas Ekonomi (FE)
- Fakultas Hukum (FH)
- Fakultas Farmasi (FF),
- Fakultas Psikologi
- Fakultas Geografi (FG)
- Fakultas Agama Islam (FAI)
- Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI)
Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Visi:
Pada tahun 2029, Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan.
Misi:
- Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sebagai bagian dari ibadah kepada Allah (integrated) yang memberi impak terwujudnya masyarakat utama.
- Mengembangkan sumberdaya manusia berdasarkan nilai-nilai keislaman dan memberi arah perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat utama.
Baca Juga: