Penjelasan Singkat Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Jakarta Pusat
Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) didirikan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), dan memperloleh Izin Pendirian Nomor 1183/M/2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 30 Desember 2020.
Dengan mengusung konsep perguruan tinggi digital, berdirinya UICI ini mendapat dukungan dari banyak pihak di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mengakselerasi pendidikan digital secara masif.
UICI secara bertahap mengembangkan integrasi inovasi teknologi seperti Digital Simulator, Artificial intelligence, Block Chain, Virtual and Augmented Reality (VR-AR), Voice Recognition menjadi sebuah platform yang fully digital base (Otomatisasi), untuk dapat memberikan pelayanan Anyone, Anywhere, Anytime, dan Any Device kepada Mahasiswa
Logo Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Jakarta Pusat
Sejarah Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Jakarta Pusat
Kampus UICI lahir dari kesadaran bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI).
KAHMI sebagai sebuah perkumpulan para alumni HMI senantiasa berusaha mewujudkan terbentuknya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. KAHMI juga memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mencapai tujuan kemerdekaan, yaitu Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Cita–cita ini hanya dapat tercapai melalui usaha yang sistematis dan terencana melalui pendidikan , pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menjawab setiap tantangan kehidupan.
Atas dasar tersebut, keinginan yang sudah cukup lama para alumni HMI untuk mendirikan dan mengembangkan perguruan tinggi lalu direalisasikan oleh Majelis Nasional KAHMI yang dipimpin oleh Koordinator Presidium, Sigit Pamungkas dan 8 Presidum lainnya telah membentuk Panitia Persiapan Pendirian universitas digital KAHMI melalui SK no 060/SK/MN-KAHMI/VII/2020 MN KAHMI tanggal 08 Juli 2020.
Melalui SK tersebut, MN KAHMI membentuk Streering Commitee yang diketuai oleh Prof. Ravik Karsidi dengan Sekretaris, Ir. Subandriyo dan Organizing Commitee yang diketuai oleh Prof. Laode Masihu Kamaluddin, Sekretaris Sujana Sulaiman, dengan Bendahara Sarinande dan beberapa anggota lainnya.
Dari kepanitiaan inilah kemudian izin prinsip pendirian UICI dan izin operasional UICI telah dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 30 Desember 2020. Tanggal tersebut kemudian disepakati sebagai hari lahirnya Universitas Insan Cita Indonesia disingkat UICI.
Untuk operasionalisasi penyelenggaraan UICI, maka MN KAHMI kemudian membentuk Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI atau MPTK pada 4 September 2020 yang kemudian disempurnakan pada Maret 2021 SK MPTK ditetapkan berjumlah 12 orang dengan Ketua Prof. Harry Azhar Aziz dan Prof. Ravik Karsidi sebagai wakil ketua. Sekretaris Ir. Subandriyo, Bendahara Dr. Halim Alamsyah, dan Mashudi, MBA sebagai wakil bendahara.
Anggota MPTK terdiri dari Koordinator Presidium MN KAHMI ex officio (Viva Yoga Mauladi, M.Si), Prof. R. Siti Zuhro , Prof. Eddy Suandi Hamid, Dr. Hamdan Zoelva, Prof. Muchlis Rantoni Luddin,Prof. Asep Saefuddin dan Prof. Laode Masihu Kamaluddin.
MPTK inilah yang menjadi perpanjangan tangan dan bertanggung jawab kepada MN KAHMI dalam melakukan pengarahan, pertimbangan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan penyelenggaraan UICI.
Dalam proses mendirikan dan mengembangkan UICI sebagai perguruan tinggi yang berbasis digital, MPT KAHMI telah melakukan pengkajian secara mendalam, berdikusi dengan para pemangku kebijakan, dan mengundang para professional untuk memberikan masukan demi terbentuknya Start Up Digital University yang diharapkan dapat menjadi role model pengembangan kampus digital di Indonesia.
Prof. Dr. Laode Masihu Kamaluddin lalu dipercaya menjadi Rektor pertama Universitas Insan Cita Indonesia untuk memimpin UICI ini.
Jurusan di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Jakarta Pusat
Program Studi
UICI memiliki izin penyelenggaraan jarak jauh untuk 7 (tujuh) Program Studi yaitu:
- Bisnis Digital
- Sains Data
- Informatika
- Ilmu Komunikasi
- Teknik Industri
- Psikologi
- Teknologi Industri Pertanian
Visi dan Misi Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Jakarta Pusat
Visi:
Visi UICI adalah menjadi universitas yang unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berbasis budaya digital, nilai – nilai keislaman dan keindonesiaan.
Misi:
- Menyelenggarakan pendidikan yang bersifat inklusif yang berbasis digital, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).
- Menyelenggarakan penelitian tentang isu – isu krusial terkait kemanusiaan, kebangsaan dan keumatan, dan memperoleh solusinya sebagai kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.
- Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada pengembangan kehidupan masyarakat secara utuh dan berkelanjutan.
- Melakukan peran sebagai pusat pengembangan nilai – nilai keislaman dan keindonesiaan dalam kehidupan berkebangsaan.
Sambutan Rektor
Universitas Insan Cita Indonesia adalah kampus masa depan depan, start up university, yang fokus untuk mengembangkan universitas berbasis digital, karena digital bukan lagi pilihan tetapi suatu keharusan. Pandemi Covid-19 dan revolusi teknologi 5G yang mengakselerasi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi tanpa distance, space, dan time.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi di atas, maka top universitas di dunia sudah mengembangkan virtual simulator untuk pendidikannya. Virtual simulator ternyata jauh lebih bisa menghemat biaya, meningkatkan kreativitas, dan memotivasi mahasiswa yang bisa dilakukan secara berulang-ulang.
Untuk itu, UICI mengembangkan platform pendidikan baru untuk Indonesia, yaitu Digital Simulator Teaching Learning System (DSTLS).DSTLS tidak hanya memindahkan kelas offline ke online seperti yang sekarang terkenal di Indonesia, tapi terdapat unsur-unsur yang lebih fundamental, yaitu eksperimen, development, skill, dan enterpreneurship.
Ada tiga elemen penting yang kami integrasikan, yaitu diantaranya teknologi informasi komunikasi, konten digital, dan virtual simulator.
Di samping hal-hal tersebut di atas, maka ada hal yang fundamental juga kami kembangkan di UICI, yaitu budaya digital, paket keislaman dan keindonesiaan.Lulusan UICI diproyeksikan adalah suatu generasi yang punya keahlian dan pengetahuan digital, juga memiliki karakter akademik yang kreatif, motivatif, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam.
Untuk itu, saya mengajak calon mahasiswa Universitas Insan Cita Indonesia untuk bergabung bersama membangun masa depan Indonesia. Tumbuh bersama Universitas Insan Cita Indonesia.
Baca Juga:
- Jurusan di Universitas Serang Raya, Kota Serang
- Jurusan di Universitas Raharja, Kota Tangerang
- Jurusan di Universitas Pembangunan Jaya, Kota Tangerang Selatan
- Jurusan di Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan
- Jurusan di Singkat Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang