Cara Membaca Mad Iwad

Posted on

Bagi muslim dan muslimat, membaca Al-Qur’an adalah kegiatan rutin setiap hari walau hanya satu atau dua rukuk dalam satu hari. Demikian itu sebagai wujud iman kita kepada kitab suci Al-Qur’an. Hukum membaca Al-Qur’an dengan menggunaan aturan tajwid adalah fardhu ‘ain atau merupakan kewajiban pribadi, karenanya apabila seseorang membaca Al-Qur’an dengan tidak menggunakan ilmu tajwid, hukumnya berdosa.

Di antara bukti keimanan kalian terhadap kitab suci Al-Qur’an adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Membaca Al-Qur’an secara rutin setiap hari walau hanya dalam waktu 5 menit atau 10 menit sesuai kesempatan yang ada.
  2. Membaca ayat-ayatnya dengan tartil (pelan-pelan tetapi jelas), tidak tergesa-gesa
  3. Tidak bernafsu untuk segera menyelesaikan bacaan yang banyak sehingga mengabaikan kaidah-kaidah ilmu tawidnya. Lebih baik sediit tapi benar dan baik bacaannya daripada banya tetapi salah bacaannya.
  4. Mencermati kaidah-kaidah bacaannya, baik yang menyangkut  hukum bacaan madmaupun yang lain. Terapkan baik-baik ilmu tajwid yang telah kalian kuasai
  5. Untuk tahap awal kalian dapat membaca surah-surah pendek dari Juz Amma.
  6. Melakukan semua itu karena mencari ridha Allah Swt. semata-mata.

Pengertian Mad ‘Iwadh

Secara bahasa mad artinya panjang, dan ‘Iwadh berarti pengganti. Sedangkan menurut istilah, mad ‘Iwadh yaitu mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad ‘Iwadh terdapat pada surah al-Kahfi ayat 110. Perhatikan lafal yang berwarna merah.

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا

Juga terdapat pada surah an-Nashr  ayat 3. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut :

فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱستَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا

Khusus fatharain yang berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika diwaqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.

Contoh ini terdapat pada surah Ali Imran ayat 8. Perhatikan lafal yang berwarna merah berikut ini:

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ


Contoh Mad Iwadh

Mad iwadz merupakan salah satu mad far’i. Alasan terjadi mad iwadz adalah karena terdapat huruf berharkat fathatain bertemu dengan waqaf. Cara membaca hukum tajwid mad iwadz adalah dengan memanjangkan bacaan sebanyak 2 harkat atau 1 alif.

Pembahasan

Berikut beberapa contoh mad iwadz pada surah an nisa

  1. Ayat ke 101 pada lafadz  مُّبِيْنًا
  2. Ayat ke 102 pada lafadz مُّهِيْنًا
  3. Ayat ke 103 pada lafadz مَّوْقُوْتًا
  4. Ayat ke 104 pada lafadz حَكِيْمًا
  5. Ayat ke 105 pada lafadz  خَصِيْمًا ۙ
  6. Ayat ke 106 pada lafadz  رَّحِيْمًاۚ
  7. Ayat ke 107 pada lafadz اَثِيْمًاۙ
  8. Ayat ke 108 pada lafadz مُحِيْطًا
  9. Ayat ke 109 pada lafadz  وَكِيْلًا
  10. Ayat ke 110 pada lafadz رَّحِيْمًا

Cara Membaca

Seperti ulasan tentang pengertian mad iwadl bahwa jika ada huruf hijaiyyah berharakat fathatain yang diwaqafkan, maka cara membacanya ditukar menjadi harakat fathah (bisa dilihat pada tabel contoh). Adapun panjang bacaan mad iwadl harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat.

Cara Membaca Mad Iwad

Contoh  Mad Iwadh atau Mad Iwadh Anit Tanwin

مِنَ اللهِ قِيْلاً

aslinya dibaca minallohi qiilan, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca minallohi qiilaa

بَصِيْراً

aslinya dibaca bashiron, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  bashiroo

وَلَااَمْتاً

aslinya dibaca walaaaaa amtan, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  walaaaaa amtaa

حِساَباً

aslinya dibaca hisaaban, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  hisaabaa

حَمَلَ ظُلْماً

aslinya dibaca hamala dhulman, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  hamala dhulmaa

رُكْبَاناً

aslinya dibaca rukbaanan, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  rukbaanaa

كاَنَ فاَسِقاً

aslinya dibaca kaana faasiqon, tetapi karena berhenti / waqof, maka dibaca  kaana faasiqoo

Contoh  Mad Iwadh atau Mad Iwadh Anit Tanwin dalam Al Qur’an

1. Surat AL Fath Ayat 1

Cara Membaca Mad Iwad

2. Surat AL Fath Ayat 2

Cara Membaca Mad Iwad

Mad Iwadh ini hanyalah berlaku apabila bacaan al qur’an berhenti [wakof]. Namun, apabila bacaan tersebut dalam kondisi sambung  bacaan dalam keadaan sambung [washal], maka dibaca sebagaimana tulisannya dan hukum Mad Iwadh tersebut tidaklah berlaku.

Seperti halnya hukum Tanwin dan Nun Mati, Mad Iwadh tidak berlaku ketika:

  • Ketemu dengan huruf hijaiyah Mim, Nun, Waw dan Ya  ( ي ـ و ـ ن ـ م ), maka yang akan berlaku adalah hukum Idgham Bighunnah;
  • Ketemu dengan huruf hijaiyah  Lam dan Ro  ( ر  – ل ), maka yang akan berlaku adalalah hukum Idgham Bilaghunnah ;
  • Ketemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ب ), maka yang akan berlaku adalah hukum Iqlab ;
  • Ketemu  dengan huruf hijaiyah Alif, ‘Ain, Ghain, Ha, Kha, Ha + Hamzah (  ا – ع – غ – ح – خ –  – ء ), maka yang akan akan berlaku adalah hukum Izhar Halqi ;
  • Dan akan dibaca berdengung bila ketemu dengan 15 huruf hijaiyah dari Ikhfa Haqiqi ;

Sumber :

  • http://maribelajaralqurandanhadits.blogspot.com/2018/05/materi-hukum-bacaan-mad-iwadh-mad.html
  • https://www.pelangiblog.com/2017/09/hukum-bacaan-mad-iwadh-dan-contoh.html
  • http://ilmutajwid.id/mad-iwadh-atau-mad-iwadh-anit-tanwin.html
5/5 - (14 votes)
Hanya Manusia Biasa Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri